persija jakarta

"selamat datang untuk para pecinta"

"PERSIJA JAKARTA"

Jumat, 16 Desember 2011

sejarah thejakmania

The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakuk...an pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.

Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.

Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).

Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

Selasa, 18 Oktober 2011

La Nyalla: Persija Yang Sah Milik Ferry Paulus



Kepengurusan Persija Jakarta di bawah kepemimpinan Ferry paulus mendapat dukungan dari Anggota (Exco) La Nyala Mattalitti.

Menurut La Nyalla, pihaknya meminta PSSI untuk segera memutuskan bahwa Persija yang sah dalam Indonesia Premier League pada musim mendatang adalah yang berada di bawah kepemimpinan Ferry Paulus.
...
"Saya barusan menyerahkan surat untuk meminta dilakukannya rapat Exco untuk memutuskan bahwa tim Persija yang sah adalah yang berada di bawah kepemimpinan Ferry Paulus," ujar La Nyalla Mattalitti.

La Nyala memaparkan, bahwa saat rapat PSSI pada 30 September lalu pembahasan khusus mengenai tim Macan Kemayoran tersebut sebenarnya mengarah pada pengesahan Persija yang dipimpin Ferry Paulus yang menaungi PT Persija Jaya Jakarta.

Namun dalam pembahasan selanjutnya ketika itu, ada yang mengatakan tidak usah menyebut nama figur, melainkan nama PT saja dan setelah diputuskan baru diketahui ada kesamaan nama PT yang disodorkan oleh pihak lain yakni Hadi Basalamah dan Toni Tobias yang menjadi sempalan.

Sedangkan PT yang berada di bawah Hadi Basalamah adalah PT Persija Jaya (tanpa Jakarta).

"Saat diputuskan, nama Jakarta-nya tidak disebut, makanya yang muncul ke permukaan adalah Persija versi Hadi Basalamah. Saya yakin ini ada unsur kesengajaan. Banyak tindakan offside di PSSI," tegasnya.

Secara yuridis, La Nyalla yang juga menjabat sebagai Komite Hukum PSSI menegaskan bahwa sesuai data yang ada adalah Persija versi Ferry Paulus yang benar menurut ketentuan.

La Nyalla pun menegaskan bahwa sebuah keputusan dari anggota Exco tidak boleh didasarkan atas pengambilan suara terbanyak (voting) dari para anggota Exco ketika terjadi perbedaan pendapat dalam memutuskan sesuatu.

"Ibarat cincin dan jam tangan. Satu manusia normal yang mengatakan cincin adalah tetap cincin dan jam tangan tetap jam tangan, lantas apakah akan mengikuti lima orang yang mengatakan cincin adalah jam tangan dan jam tangan adalah cincin?. Tidak ada istilah voting ketika harus memutuskan hal prinsip seperti ini," jelasnya.

La Nyalla memperingatkan agar PSSI tidak memaksakan keputusannya yang melawan statuta dalam menentukan Persija mana yang berhak tampil pada kompetisi nanti.

"Sudah diteliti sesuai statuta bahwa Persija yang sah adalah yang Ferry Paulus. Kalau PSSI tak mengubahnya, saya kira dampaknya akan sangat panjang," tandasnya.

Rabu, 12 Oktober 2011

Ketua Umum The Jak, Dibayangi Kurungan Penjara


Buntut penganiayaan The Jakmania-sebutan suporter Persija Jakarta- kepada pengelola PT Persija Jaya, Hadi Basalamah, menyisakan persoalan serius. Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Larico Ranggamone, kini dibayangi sanksi kurungan penjara. Pasalnya, jika ayah Rico- begitu sapaannya- benar terbukti bersalah, dapat dijerat dengan Pasal 351 dan 170 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Untuk ganjaran pengeroyokan, Pasal tersebut berbunyi maksimal 9 tahun penjara, sedangkan penganiayaan maksimal dua tahun plus delapan bulan bagi pelakunya.

"Ketum (ayah Rico), sudah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/10). Dalam pemeriksaan yang berlangsung sejak Pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, pihak kepolisian memberikan sekitar 10 pertanyaan," terang M Ferry "Jurek" Al-Hasni, anggota The Jak, kepada Bola.net, Kamis (13/10).

Ketika itu, Ferry memang mendampingi ayah Rico saat menjalani pemeriksaan. Menurutnya lagi, terdapat kemungkinan, Koordinator Wilayah (Korwil) dan Koordinator Lapangan (Korlap) The Jak yang berada di lokasi kejadian, besar kemungkinan akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan serupa.

"Ya, informasi yang saya ketahui, benar begitu. Selanjutnya, mengenai kapan waktu pemeriksaan, saya juga belum tahu. Karena, masih harus menunggu perkembangan dari kepolisian selama tiga hingga empat hari ke depan (terhitung sejak Selasa)," sambungnya.

Insiden itu terjadi ketika demonstrasi yang digelar The Jakmania di depan kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8). Puluhan The Jakmania menyerang Hadi Basalamah saat hendak meninggalkan kantor PSSI dan berjalan menuju mobilnya, usai melakukan mediasi dengan kubu Ferry Paulus (PT Persija Jaya Jakarta) dan PSSI.

Mantan CEO Jakarta 1928, kontestan Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut kontan dikepung. Meski sempat terjadi saling dorong, namun Hadi tak kuasa menghadapi The Jak sendirian hingga akhirnya dirinya mendapatkan cacian hingga pukulan.

Mediasi yang diprakarsai PSSI tersebut bertujuan menentukan siapa yang berhak untuk mengelola Persija Jakarta, sebelum menjalani assesment sebagai klub profesional. (bola/esa/lex)

Jumat, 07 Oktober 2011

demo pssi


Inilah Tuntutan JakmaniaKepada PSSI » Jakmania Demo di PSSI Marco Tampubolon, Zaky Al- Yamani | Jum'at, 7 Oktober 2011, 16:08 WIB VIVAnews - Pendukung Persija berunjuk rasa di depan kantor PSSI, Senayan, Jumat, 7
Oktober 2011. Dalam aksinya, fans yang dikenal sebagai The...
Jakmania ini menuntut PSSI
meninjau ulang keputusan soal dualisme Macan Kemayoran. Dalam rilis yang diterima
wartawan, Ketua Umum Jakmania, Larico Ranggamone menilai keputusan PSSI soal konflik internal Persija
kontroversial dan tidak tuntas. Menurutnya hal ini telah membuat persiapan tim terganggu. "Kami meminta Komite Eksekutif PSSI untuk tidak menggantung posisi Persija. Kami juga meminta untuk dilakukan kaji
ulang keputusan terhadap Persija yang tanpa konsep dan tidak tuntas dan segera memberikan keputusan secara tertulis berbentuk Surat Keputusan," ujar Larico. "Dan jika dalam 2x24 jam, PSSI
tidak dapat memberikan kepastian keputusan yang berkekuatan tetap, maka kami akan kembali dalam jumlah yang lebih besar," tegasnya. Aksi ini sendiri berlangsung damai. Meski demikian, untuk
mengantisipasi terjadinya aksi anarkis, aparat kepolisan
melakukan penjagaan ketat di halaman kantor PSSI. Konflik internal yang melanda Persija bermula saat tim ibu kota itu didaftarkan oleh dua perusahaan yang berbeda kepada PSSI. Masing-masing
adalah PT Persija Jaya di bawah komando Bambang
Sucipto dan Hadi Basalamah dan
PT Persija Jaya Jakarta di
bawah pimpinan Ferry Paulus
dan Benny Erwin. (umi)

Kamis, 06 Oktober 2011

 
PSSI Belum Sepakat Soal Partai Perdana LSI=-

Waktu bergulirnya kompetisi Liga
Super Indonesia (LSI) musim
2011/2012 semakin tak jelas. Hal
... ... ini menyusul belum adanya
kepastian partai pembuka laga LSI
pada 15 Oktober mendatang.

"Belum pasti tanggal 15. Kalau
mereka siap (PT Liga Prima) ya
kita jalan," kata anggota Exco PSSI,
Toni Apriliani di kantor PSSI,
Selasa (4/10/2011).

Sebelumnya, hasil rapat Komite
Eksekutif (Exco) PSSI telah
memutuskan kompetisi akan
dimulai pada tanggal 15 Oktober.

Akan tetapi, muncul kabar
ternyata tanggal tersebut masih
belum disepakati.
Kondisi ini diperkuat dengan
adanya selebaran urutan waktu
kegiatan menuju kick off LSI dari
PT Liga Prima yang ternyata
menyebut kick off pertama
dilakukan pada 15-16-17-18
Oktober 2011, itu pun masih
berstatus tentatif
.

persija jakarta


INFO PERSIJA| GOOD NEWS | TIDAK HANYA PEMAIN, TAPI SEMUA YANG BERPERAN DI PERSIJA MENDAPAT JAMINAN !

PT Persija Jaya Jakarta di bawah Ferry Paulus memberikan jaminan kepada para pemain Persija Jakarta. Hak pengelolaan Persija yang diputuskan jatuh ke PT Persija Jaya dari kubu Hadi Basalamah memang membuat sejumlah pemain khawatir.

... Namun,manajemen Persija di bawah Ferry merasakan hal itu dan langsung menanggapi kekhawatiran tersebut.Menurut Sekretaris Persija Ferry Indrasjarief, Ketua Umum Persija Ferry Paulus langsung menemui para pemain. Mantan anggota komite eksekutif (Exco) PSSI era Nurdin Halid itu menjamin tidak ada yang telantar.

Seluruh pemain Persija yang sejak sebulan terakhir berlatih di bawah asuhan Asisten Pelatih Sudirman mendapat jaminan itu. ”Pak Ferry langsung bicara kepada mereka (para pemain).Tidak hanya pemain, tapi semua yang berperan di Persija mendapat jaminan.Kenyataan ini yang membuat para pemain langsung tenang,” kata Bung Ferry,sapaan Ferry Indrasjarief, kemarin.