persija jakarta

"selamat datang untuk para pecinta"

"PERSIJA JAKARTA"

Rabu, 12 Oktober 2011

Ketua Umum The Jak, Dibayangi Kurungan Penjara


Buntut penganiayaan The Jakmania-sebutan suporter Persija Jakarta- kepada pengelola PT Persija Jaya, Hadi Basalamah, menyisakan persoalan serius. Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Larico Ranggamone, kini dibayangi sanksi kurungan penjara. Pasalnya, jika ayah Rico- begitu sapaannya- benar terbukti bersalah, dapat dijerat dengan Pasal 351 dan 170 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Untuk ganjaran pengeroyokan, Pasal tersebut berbunyi maksimal 9 tahun penjara, sedangkan penganiayaan maksimal dua tahun plus delapan bulan bagi pelakunya.

"Ketum (ayah Rico), sudah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/10). Dalam pemeriksaan yang berlangsung sejak Pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, pihak kepolisian memberikan sekitar 10 pertanyaan," terang M Ferry "Jurek" Al-Hasni, anggota The Jak, kepada Bola.net, Kamis (13/10).

Ketika itu, Ferry memang mendampingi ayah Rico saat menjalani pemeriksaan. Menurutnya lagi, terdapat kemungkinan, Koordinator Wilayah (Korwil) dan Koordinator Lapangan (Korlap) The Jak yang berada di lokasi kejadian, besar kemungkinan akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan serupa.

"Ya, informasi yang saya ketahui, benar begitu. Selanjutnya, mengenai kapan waktu pemeriksaan, saya juga belum tahu. Karena, masih harus menunggu perkembangan dari kepolisian selama tiga hingga empat hari ke depan (terhitung sejak Selasa)," sambungnya.

Insiden itu terjadi ketika demonstrasi yang digelar The Jakmania di depan kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8). Puluhan The Jakmania menyerang Hadi Basalamah saat hendak meninggalkan kantor PSSI dan berjalan menuju mobilnya, usai melakukan mediasi dengan kubu Ferry Paulus (PT Persija Jaya Jakarta) dan PSSI.

Mantan CEO Jakarta 1928, kontestan Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut kontan dikepung. Meski sempat terjadi saling dorong, namun Hadi tak kuasa menghadapi The Jak sendirian hingga akhirnya dirinya mendapatkan cacian hingga pukulan.

Mediasi yang diprakarsai PSSI tersebut bertujuan menentukan siapa yang berhak untuk mengelola Persija Jakarta, sebelum menjalani assesment sebagai klub profesional. (bola/esa/lex)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar